Saat kita melihat bintang mungkin kita pernah melihat bintang itu berwarna-warni ada yang berwarna merah, kuning, biru, dan putih. Mungkin pernah terbersit dihati kita sebuah tanda tanya, Mengapa demikian? Sebenarnya warna bintang tersebut sama seperti besi yang dipanaskan. Apabila besi dipanaskan akan berubah menjadi warna merah, kemudian putih, dan apabila besi dipanaskan sangat panas sekali maka akan berwarna biru.
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa warna bintang yang berbeda tersebut disebabkan karena temperatur bintang itu sendiri yag berbeda. Semakin panas bintang maka warnanya akan semakin biru sama seperti api. Api ada yang berwarna biru, putih, dan merah. Api yang berwarna merah tidak terlalu panas sehingga apabila digunakan untuk memasak maka akan lama masakan tersebut matang. Tetapi jika kita memasak dengan api biru maka masakan akan cepat matang. Berikut indeks warna bintang:
Kelas | Temperatur | Warna Bintang | Massa | Radius | Luminositas | Garis-garis Hidrogen |
---|---|---|---|---|---|---|
O | 30,000 - 60,000 K | Biru | 60 | 15 | 1,400,000 | Lemah |
B | 10,000 - 30,000 K | Biru-putih | 18 | 7 | 20,000 | Menengah |
A | 7,500 - 10,000 K | Putih | 3.2 | 2.5 | 80 | Kuat |
F | 6,000 - 7,500 K | Kuning-putih | 1.7 | 1.3 | 6 | Menengah |
G | 5,000 - 6,000 K | Kuning | 1.1 | 1.1 | 1.2 | Lemah |
K | 3,500 - 5,000 K | Jingga | 0.8 | 0.9 | 0.4 | Sangat lemah |
M | 2,000 - 3,500 K | Merah | 0.3 | 0.4 | 0.04 | Hampir tidak terlihat |
Hal itu seperti melihat koin menari di dasar kolam. Para astronom mencoba mengatasi 'kerlipan’ ini menggunakan optik adaptif, berupa cermin kecil yang secara konsisten menyesuaikan diri untuk menghalau gangguan atmosfer.
Mereka juga menggunakan teleskop ruang angkasa untuk melakukan pengamatan. Teleskop yang mengorbit Bumi di atas atmosfer dapat menghindari masalah yang disebabkan turbulensi.
Di sisi lain, planet umumnya tak bersinar. Planet-planet di tata surya kita lebih dekat ke Bumi daripada bintang-bintang yang kita lihat. Jadi planet sedikit lebih besar dalam bidang visi kita.
Menurut astronom dan blogger Phil Plait, karena planet terlihat lebih besar, maka cahaya yang mencerminkannya menjadi kurang bergeser. Namun, planet bisa tampak berkerlip ketika atmosfer mengalami gejolak luar biasa.Bintang berkelap-kelip karena cahayanya harus melalui kantung atmosfer Bumi dalam suhu dan kepadatan beragam. Pada waktu tertentu, bintang konsisten berganti posisi.
0 komentar:
Posting Komentar